Kamis, 05 Oktober 2017

Resume Buku 7 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE

7 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE BY STEPHEN R COVEY
Resume Ini Diajukan Untuk Memunuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Moral dan Karakter

Disusun Oleh
FAYICA SUFFI
C1AA16035


PRODI S1 KEPERAWTAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SUKABUMI
2017/2018




Stephen R Covey adalah penulis buku “Seven Habits of Highly Effective People”. Ia lahir 24 Oktober 1923 di Salt Lake City, Utah, AS. Setelah terbit buku suksesnya, kemudian mendirikan Covey Leadership Center di tempat kelahirannya. Ia adalah guru manajemen pribadi yang paling berpengaruh abad
Millenium ini. Buku ini mampu menjadi cetak biru bagi siapapun yang berminat untuk mengembangkan dirinya. Tujuh kebiasaan efektif kelihatan mudah dimengerti, tetapi tidak mudah dilaksanakan, namun inspirasi dan aspirasi dalam bukunya mampu menuntun orang dalam mencari kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat. Stephen R Covey adalah penulis buku “Seven Habits of Highly Effective People”. Ia lahir 24 Oktober 1923 di Salt Lake City, Utah, AS. Setelah terbit buku suksesnya, kemudian mendirikan Covey Leadership Center di tempat kelahirannya. Ia adalah guru manajemen pribadi yang paling berpengaruh abad Millenium ini. Buku ini mampu menjadi cetak biru bagi siapapun yang berminat untuk mengembangkan dirinya. Tujuh kebiasaan efektif kelihatan mudah dimengerti, tetapi tidak mudah dilaksanakan, namun inspirasi dan aspirasi dalam bukunya mampu menuntun orang dalam mencari kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat.
Dalam 7 Habits, ia mempromosikan inspirasinya yang disebut “etika karakter” yang berdasarkan prinsip dan tata cara memimpin serta mengabaikan prinsip “etika kepribadian” yang memberikan sinyal kepalsuan dan ambiguitas. Karakter adalah gabungan dari kebiasaan-kebiasaan kita. Kebiasaan sulit berubah, tetapi bisa dirubah dengan komitmen yang sungguh-sungguh. Kebiasaan (habits) yang baik adalah persinggungan antara pengetahuan (knowlegde), keahlian (skill) dan keinginan(desire).
Hal yang paling aku sukai dari karya Stephen Covey adalah paduan antara nilai-nilai universal, prinsip yang jelas, kecerdasan dalam penyajian, dan kepraktisannya untuk diterapkan dalam beragam konteks.
I love his books. Pertama kali mengenal karya Stephen Covey seingatkku saat aku duduk di sekolah menengah atas (SMA) saat itu aku melihat paman aku sedang membaca buku “Seven Habits of Highly Effective People” lalu aku meminjamnya tetapi aku tidak membaca sampai selesai hanya poin-poin penting saja yang aku baca dan sejak itu hingga kini, aku masih terkesan pada buku itu dan berusaha untuk membaca ulang kembali buku itu.





1. Habit 1 : Proaktif 
Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan. Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain.
Contohnya: Kita sebagai manusia harus selalu bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan jangan menjadi orang yang tidak mau mengakui kesalahannya karena itu akan membuat kamu menyesal dikemuadian hari.
2.      Habit 2 : Merujuk pada Tujuan Akhir
Mengingat Tujuan Akhir kita, adalah cara bagaimana mendapatkan gambaran yang jelas mau ke mana dalam hidup ini. Artinya memutuskan apa saja nilai-nilaimu dan menetapkan sasaran akhir. Sean Covey mengatakan bahwa ada dua alasan, yaitu karena kita ada dalam persimpangan, sehingga jalan yang akan kita pilih akan mempengaruhi kita selamanya. Alasan kedua adalah bahwa jika kita tidak menentukan masa depan kita sendiri, maka orang lain yang akan memutuskannya. Jadi pilih mana antara masa depan pilihanmu sendiri atau masa depan pilihan orang lain?
Contohnya: Kita harus mempunyai tujuan akhir kita, kita hidup di dunia ini pasti mempunyai tujuan. Suatu hari kita pasti berfikir kita hidup di dunia ini untuk apa sih ? Kita harus memiliki cita cita atau mimpi mau apa seperti apa kita nanti untuk menentukan masa depan kita sendiri misalnnya, saya ingin menjadi perawat untuk membantu orang lain yang sedang sakit dan untuk membahagiakan kedua orang tua kita.
3.      Habit 3 : Dahulukan yang Utama
Dahulukan yang Utama adalah soal belajar menentukan prioritas dan mengatur waktumu sehingga yang penting didahulukan, bukan ditunda. Tapi kebiasaan ini lebih dari sekedar mengatur waktu, melainkan juga soal belajar mengatasi ketakutan dan bertahan di saat yang sulit.
Kita punya sederet sasaran serta niat baik, tetapi untuk melaksanakan dan mendahulukannya sangat sulit. Karena itu  kebiasaan 3 memerlukan daya kemauan(kekuatan untuk mengatakan ya kepada hal-hal yang paling penting bagimu) dan daya menolak (kekuatan untuk mengatakan tidak kepada hal-hal yang kurang penting dan terhadap tekanan sesama).
Contohnya: Saat kita punya suatu tugas (pekerjaan rumah) yang diberikan oleh dosen / guru segeralah dikerjakan jangan selalu mengatakan ”nanti saja lah..” itu adalah kebiasaan jelek semua orang. Dahulukan lah hal yang paling penting, disaat kita mempunyai tugas (pekerjaan rumah)  segeralah dikerjakan setelah hal utama kita sudah dikerjakan  barulah kamu mengerjakan hal yang lainnya.
4.      Habit 4 : Berpikir Menang/Menang
Berpikir Menang-Menang adalah sikap terhadap kehidupan suatu cara berpikir yang mengatakan bahwa saya bisa menang, kamu pun bisa menang. Bukan saya atau kami, tapi sama-sama. Dasar pemikirannya adalah keyakinan bahwa kita semua sama, tidak ada yang lebih rendah dan unggul dari yang lain.
Contohnya : Misalnya ketika temen kamu diterima di universitas yang kamu inginkan tetapi kamu sendiri tidak diterima di universitas tersebut. Walaupun kamu sedih tidak diterima di universitas tersebut tetapi kamu tetap ikut mersakan kebahagian temen kamu yang berhasil masuk universitas tersebut.
5.      Habit 5 : Berusahalah Untuk Memahami Terlebih Dahulu, Baru Dipahami
Setiap manusia memiliki suatu keinginan terpendam di lubuk hatinya yang terdalam agar bisa dimengerti oleh setiap orang. Rasa ingin dimengerti ini menyangkut seluruh tindakan dan pemikiran yang dimilikinya. Setiap orang memiliki persepsi masing-masing terhadap dunia, sehingga setiap orang akan memiliki perbedaan pemikiran yang kadang tidak bisa dimengerti oleh orang lain.
Contoh : Ketika temen kamu sedang mengutarakan pendapatnya berusalah kamu untuk mendengarkan pendapatnya terlebih dahulu jika kamu sudah terlatih dengan kebiasaan tersebut maka kamu akan merasa semua orang akan dengan senang hati mendengarkan pendapat kamu dan menerimanya.
6.      Habit 6 : Prinsip Kerjasama Kreatif
Latihan dari kebiasaan-kebiasaan yang lain telah mempersiapkan kita untuk bersinergi. Sinergi bermakna keseluruhan adalah lebih besar dari pada jumlah setiap bagiannya. Suatu hubungan yang mana bagian-bagian yang memiliki setiap bagian lainnya adalah suatu bagian yang ada di dalamnya dan merupakan dirinya sendiri - bagian yang besar wewenangnya, menyatu dan menggairahkan.
Intisari dari sinergi adalah perbedaan nilai-nilai - dengan menghormatinya, membangun kekuatan, dan mengkompensasikan kelemahan. Jalan untuk menacapai sinergi melalui proses kreatif, yang bisa menakutkan, karena kamu tidak pernah tahu kemana proses kreatif akan membawamu.
7.      Habit 7 : Mengasah Gergaji
Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus dalam keempat bidang kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan rohaniah. Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita utnuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya. Bagi sebuah organisasi, Kebiasaan 7 menggalakkan visi, pembaharuan, perbaikan terus-menerus, kewaspadaan terhadap kelelahan atau kemerosotan moral, dan memposisikan organisasinya di jalan pertumbuhan yang baru. Bagi sebuah keluarga, Kebiasaan 7 meningkatkan keefektifan lewat kegiatan-kegiatan pribadi maupun keluarga secara berkala, seperti membentuk tradisi-tradisi yang merangsang semangat pembaharuan keluarga.
Contohnya : Kita harus mengembangkan kemampuan diri kita jangan berhenti sampai disitu saja, kita harus mengasah kemampuan kita seperti kita harus lebih sering membaca buku jangan malas untuk membaca, mempelajari suatu hal yang baru, mereview kembali apa yang sudah kamu pelajari dan meng update hal hal yang baru.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar