Selasa, 07 November 2017

Olahraga


Disini aku akan membahas tentang olahraga lari, pasti banyak yang menyukai olahraga ini terutama aku. Menurut aku banyak sekali manfaat lari bagi kesehatan kita, berikut manfaatnya :
ü  Mengurangi Berat Badan
Olahraga lari dapat memicu pembakaran kalori dalam tubuh Anda. Banyaknya kalori yang dibakar dipengaruhi oleh seberapa cepat dan seberapa jauh jarak lari Anda. Meski banyaknya kalori juga dipengaruhi oleh faktor lain misalnya berat badan, tapi setidaknya dalam jarak 1,5 km Anda dapat membakar kurang lebih 100 kalori dari dalam tubuh.
ü  Baik Bagi Kesehatan Lutut
Melakukan olahraga lari dapat berperan pada lutut yang sehat, bahkan pada penderita arthritis sekalipun. Studi menunjukkan bahwa mereka yang melakukan olahraga lari dapat menurunkan risiko arthritis pada lutut dan pinggul, serta merangsang pertumbuhan tulang rawan pada lutut.
ü  Mencegah Osteoporosis
Olahraga lari dapat memicu pembentukan sel-sel tulang baru. Hal ini yang membuat tulang Anda menjadi lebih kuat dan dapat menurunkan risiko terkena osteoporosis di kemudian hari.
ü  Mengurangi Resiko Terjadi Jantung Koronen
Berlari lebih dari 16 km per minggu setidaknya bisa meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam tubuh Anda. Manfaat lari lainnya yang bisa Anda dapat yaitu, berkurangnya kadar trigliserida dan lemak dalam tubuh. Dan jika Anda bisa meningkatkan jarak lari hingga 80 km per minggu, Anda akan mengalami peningkatan HADL yang signifikan. Penelitian menunjukkan mereka yang melakukan olahraga lari teratur dan lebih dari 50 menit dalam seminggu dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Selain melakukan olahraga teratur, Anda perlu menunjangnya dengan makanan yang sehat dan gaya hidup yang sehat.

Tips Melakukan Olahraga Lari
a)            Pilih sepatu yang tepat guna mengurangi risiko cedera
b)            Lakukan pemanasan sebelum memulai
c)            Mulailah dengan berjalan selama 10 - 30 menit.
d)           Sisipkan lari setidaknya selama 2 menit jika Anda sudah cukup kuat berjalan selama 30 menit.
e)            Perpanjang durasi lari Anda secara perlahan hingga Anda mampu berlari selama 30 menit.
Lakukan pendinginan dengan berjalan pelan agar detak jantung Anda kembali normal.

Program TV


Kalian pasti tau yah tentang program I’M POSSIBLE  di Metro Tv yang dibawakan oleh Marry Ryana. Dalam acara tersebut, Ms Merry selalu ditemani oleh dua orang Coach hebat lainnya, yaitu:
1.     James Gwee, Coach dalam bidang Business & Sales Management
2.     Dedy Susanto, Coach dalam bidang Pemulihan Jiwa
Dan salah satu resolusi Ms. Merry di usianya yang ketiga puluh:
‘Untuk menciptakan dampak positif di dalam kehidupan paling sedikit satu juta orang di Indonesia.’
Program ini menurut saya sangat bagus karena dapat memotivasi hidup kita dan dapat juga mencari sebuah solusi disaat kita terpuruk. Salah satu episode yang aku suka yaitu “ Gagal Untuk Berhasil “ Kita pasti pernah mengalami kegagalan yaa dan itu membuat kita down. Misalnya saat kita mempunyai sebuah proyek tetapi proyek itu gagal pasti itu membuat  kita stres, tidak hanya karir, cinta itu pun pergi dan menorehkan luka yang sangat dalam. Tetapi disaat kita mengalami hal tersebut jangan hanya termenung karena luka bukan untuk dihayati, agar kita dapat melupakannya cobalah datang ke sebuah kafe dan pesan minuman segar, karena kopi mungkin terlalu pahit untuk dinikmati saat ini. Berfikirlah yang jernih dan bangkit bukanlah waktu yang mengobati melainkan tekad yang kuat. Kita tidak akan pernah patah hati jika kita tidak jatuh cinta, kita tidak mungkin berhasil tanpa pernah salah dan gagal. Setiap kegagalan dan luka membutuhkan proses untuk bangkit dan pulih. Hingga pada akhirnya kita bisa tersenyum bahagia
“Dibalik kesuksesan  pasti ada kegagalan, dibalik kegagalan tersedia pembelajaran dan dibalik pembelajaran ada sebuah kunci keberhasilan dengan gagal anda semua akan mendapatkan pembelajaran dan dengan gagal anda semua akan semakin dekat dengan keberhasilan karena gagal adalah  untuk berhasil” Merry Riana.

Jangan memikirkan betapa besarnya kegagalan tapi pikirkanlah betapa besarnya kesiapan  kita untuk gagal, tapi pikirkan juga betapa pintarnya kita bisa selalu mengambil pembelajaran dari kegagalan itu. 


Jumat, 27 Oktober 2017

Ceramah UstadzYusuf Mansur Tentang Banyak-Banyak Perhatin Omongan, Fikiran dan Keyakinan

CERAMAH USTADZ YUSUF MANSUR TENTANG “BANYAK - BANYAK PERHATIIN OMONGAN, FIKIRAN, Dan KEYAKINAN
Resume Ini Diajukan Untuk Memunuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Moral dan Karakter

Disusun Oleh
FAYICA SUFFI
C1AA16035


PRODI S1 KEPERAWTAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SUKABUMI
2017/2018




Assalmu’alaikum, disini saya akan membahas ceramah dari Ustadz Yusuf Mansur, siapa sih yang gak tau Ustdaz Yusuf Mansyur, dia sudah terkenal dimana-mana bahkan sering muncul dilayar kaca juga. Saya sangat suka dengan ceramah – ceramahnya beliau  salah satunya ceramah dia yang berjudul “ Banyak – Banyak Perhatiin Omongan, Fikiran, dan Keyakinan”.
Ceramahnya membahas bahwa kita harus banyak banyak perhatiin omongan, fikiran dan keyakinan kita. Jangan main main terhadap omongan, fikiran dan keyakinan. Contohnya ketika kita mempunyai tugas yang sangat rumit dan tugas itu harus dikumpulkan dan kita cuman diam dan memikirkan bagaimana caranya aku mengerjakannya dan ngomong bahwa aku gak bisa mengerjakan tugas ini dan terus berfikir bahwa aku gak bisa mengerjakan tepat waktu dengan penuh keyakinan kita mengatakannya. Seharusnya kita harus berfikir dan berkata yakin bahwa kita bisa melakukannya dan bisa menyelesaikan tugas itu tepat waktu jangan dulu menyerah bahwa kita itu tidak bisa.
            Kita harus menjaga apa yang kita bicarakan, misalnya kita mengatakan bahwa aku tidak bisa, aku tidak yakin masuk universitas itu dengan penuh keyakinan kita mengatakan itu maka hal itu bisa terjadi, beda lagi jika kamu mengatakan  dengan penuh keyakinan bahwa aku pasti bisa masuk universitas itu pasti bisa. Pasti itu akan terjadi. Jadi setiap kita ingin bebicara kita harus berfikir dulu dengan baik dan yang positif dan penuh keyakinan akan mendapatkan hasil yang baik.

            Aku ingat kata kata Ustadz Yusuf Mansur, dia mengatakan “Dream Pray Action”  Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. Yang berarti bahwa kalau kita menginginkan sesuatu berdo’alah kepada Allah. terus dan terus lah berdo’a insyaallah keinginanmu pasti terkabul. Karena Allah pasti akan mengabulkan keinginan kita. “Do Not Stop” Jangan berhenti berdo’a dan meminta pertolongan kepada Allah.

Kamis, 05 Oktober 2017

Resume Buku 7 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE

7 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE BY STEPHEN R COVEY
Resume Ini Diajukan Untuk Memunuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Moral dan Karakter

Disusun Oleh
FAYICA SUFFI
C1AA16035


PRODI S1 KEPERAWTAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SUKABUMI
2017/2018




Stephen R Covey adalah penulis buku “Seven Habits of Highly Effective People”. Ia lahir 24 Oktober 1923 di Salt Lake City, Utah, AS. Setelah terbit buku suksesnya, kemudian mendirikan Covey Leadership Center di tempat kelahirannya. Ia adalah guru manajemen pribadi yang paling berpengaruh abad
Millenium ini. Buku ini mampu menjadi cetak biru bagi siapapun yang berminat untuk mengembangkan dirinya. Tujuh kebiasaan efektif kelihatan mudah dimengerti, tetapi tidak mudah dilaksanakan, namun inspirasi dan aspirasi dalam bukunya mampu menuntun orang dalam mencari kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat. Stephen R Covey adalah penulis buku “Seven Habits of Highly Effective People”. Ia lahir 24 Oktober 1923 di Salt Lake City, Utah, AS. Setelah terbit buku suksesnya, kemudian mendirikan Covey Leadership Center di tempat kelahirannya. Ia adalah guru manajemen pribadi yang paling berpengaruh abad Millenium ini. Buku ini mampu menjadi cetak biru bagi siapapun yang berminat untuk mengembangkan dirinya. Tujuh kebiasaan efektif kelihatan mudah dimengerti, tetapi tidak mudah dilaksanakan, namun inspirasi dan aspirasi dalam bukunya mampu menuntun orang dalam mencari kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat.
Dalam 7 Habits, ia mempromosikan inspirasinya yang disebut “etika karakter” yang berdasarkan prinsip dan tata cara memimpin serta mengabaikan prinsip “etika kepribadian” yang memberikan sinyal kepalsuan dan ambiguitas. Karakter adalah gabungan dari kebiasaan-kebiasaan kita. Kebiasaan sulit berubah, tetapi bisa dirubah dengan komitmen yang sungguh-sungguh. Kebiasaan (habits) yang baik adalah persinggungan antara pengetahuan (knowlegde), keahlian (skill) dan keinginan(desire).
Hal yang paling aku sukai dari karya Stephen Covey adalah paduan antara nilai-nilai universal, prinsip yang jelas, kecerdasan dalam penyajian, dan kepraktisannya untuk diterapkan dalam beragam konteks.
I love his books. Pertama kali mengenal karya Stephen Covey seingatkku saat aku duduk di sekolah menengah atas (SMA) saat itu aku melihat paman aku sedang membaca buku “Seven Habits of Highly Effective People” lalu aku meminjamnya tetapi aku tidak membaca sampai selesai hanya poin-poin penting saja yang aku baca dan sejak itu hingga kini, aku masih terkesan pada buku itu dan berusaha untuk membaca ulang kembali buku itu.





1. Habit 1 : Proaktif 
Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan. Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain.
Contohnya: Kita sebagai manusia harus selalu bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan jangan menjadi orang yang tidak mau mengakui kesalahannya karena itu akan membuat kamu menyesal dikemuadian hari.
2.      Habit 2 : Merujuk pada Tujuan Akhir
Mengingat Tujuan Akhir kita, adalah cara bagaimana mendapatkan gambaran yang jelas mau ke mana dalam hidup ini. Artinya memutuskan apa saja nilai-nilaimu dan menetapkan sasaran akhir. Sean Covey mengatakan bahwa ada dua alasan, yaitu karena kita ada dalam persimpangan, sehingga jalan yang akan kita pilih akan mempengaruhi kita selamanya. Alasan kedua adalah bahwa jika kita tidak menentukan masa depan kita sendiri, maka orang lain yang akan memutuskannya. Jadi pilih mana antara masa depan pilihanmu sendiri atau masa depan pilihan orang lain?
Contohnya: Kita harus mempunyai tujuan akhir kita, kita hidup di dunia ini pasti mempunyai tujuan. Suatu hari kita pasti berfikir kita hidup di dunia ini untuk apa sih ? Kita harus memiliki cita cita atau mimpi mau apa seperti apa kita nanti untuk menentukan masa depan kita sendiri misalnnya, saya ingin menjadi perawat untuk membantu orang lain yang sedang sakit dan untuk membahagiakan kedua orang tua kita.
3.      Habit 3 : Dahulukan yang Utama
Dahulukan yang Utama adalah soal belajar menentukan prioritas dan mengatur waktumu sehingga yang penting didahulukan, bukan ditunda. Tapi kebiasaan ini lebih dari sekedar mengatur waktu, melainkan juga soal belajar mengatasi ketakutan dan bertahan di saat yang sulit.
Kita punya sederet sasaran serta niat baik, tetapi untuk melaksanakan dan mendahulukannya sangat sulit. Karena itu  kebiasaan 3 memerlukan daya kemauan(kekuatan untuk mengatakan ya kepada hal-hal yang paling penting bagimu) dan daya menolak (kekuatan untuk mengatakan tidak kepada hal-hal yang kurang penting dan terhadap tekanan sesama).
Contohnya: Saat kita punya suatu tugas (pekerjaan rumah) yang diberikan oleh dosen / guru segeralah dikerjakan jangan selalu mengatakan ”nanti saja lah..” itu adalah kebiasaan jelek semua orang. Dahulukan lah hal yang paling penting, disaat kita mempunyai tugas (pekerjaan rumah)  segeralah dikerjakan setelah hal utama kita sudah dikerjakan  barulah kamu mengerjakan hal yang lainnya.
4.      Habit 4 : Berpikir Menang/Menang
Berpikir Menang-Menang adalah sikap terhadap kehidupan suatu cara berpikir yang mengatakan bahwa saya bisa menang, kamu pun bisa menang. Bukan saya atau kami, tapi sama-sama. Dasar pemikirannya adalah keyakinan bahwa kita semua sama, tidak ada yang lebih rendah dan unggul dari yang lain.
Contohnya : Misalnya ketika temen kamu diterima di universitas yang kamu inginkan tetapi kamu sendiri tidak diterima di universitas tersebut. Walaupun kamu sedih tidak diterima di universitas tersebut tetapi kamu tetap ikut mersakan kebahagian temen kamu yang berhasil masuk universitas tersebut.
5.      Habit 5 : Berusahalah Untuk Memahami Terlebih Dahulu, Baru Dipahami
Setiap manusia memiliki suatu keinginan terpendam di lubuk hatinya yang terdalam agar bisa dimengerti oleh setiap orang. Rasa ingin dimengerti ini menyangkut seluruh tindakan dan pemikiran yang dimilikinya. Setiap orang memiliki persepsi masing-masing terhadap dunia, sehingga setiap orang akan memiliki perbedaan pemikiran yang kadang tidak bisa dimengerti oleh orang lain.
Contoh : Ketika temen kamu sedang mengutarakan pendapatnya berusalah kamu untuk mendengarkan pendapatnya terlebih dahulu jika kamu sudah terlatih dengan kebiasaan tersebut maka kamu akan merasa semua orang akan dengan senang hati mendengarkan pendapat kamu dan menerimanya.
6.      Habit 6 : Prinsip Kerjasama Kreatif
Latihan dari kebiasaan-kebiasaan yang lain telah mempersiapkan kita untuk bersinergi. Sinergi bermakna keseluruhan adalah lebih besar dari pada jumlah setiap bagiannya. Suatu hubungan yang mana bagian-bagian yang memiliki setiap bagian lainnya adalah suatu bagian yang ada di dalamnya dan merupakan dirinya sendiri - bagian yang besar wewenangnya, menyatu dan menggairahkan.
Intisari dari sinergi adalah perbedaan nilai-nilai - dengan menghormatinya, membangun kekuatan, dan mengkompensasikan kelemahan. Jalan untuk menacapai sinergi melalui proses kreatif, yang bisa menakutkan, karena kamu tidak pernah tahu kemana proses kreatif akan membawamu.
7.      Habit 7 : Mengasah Gergaji
Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus dalam keempat bidang kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan rohaniah. Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita utnuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya. Bagi sebuah organisasi, Kebiasaan 7 menggalakkan visi, pembaharuan, perbaikan terus-menerus, kewaspadaan terhadap kelelahan atau kemerosotan moral, dan memposisikan organisasinya di jalan pertumbuhan yang baru. Bagi sebuah keluarga, Kebiasaan 7 meningkatkan keefektifan lewat kegiatan-kegiatan pribadi maupun keluarga secara berkala, seperti membentuk tradisi-tradisi yang merangsang semangat pembaharuan keluarga.
Contohnya : Kita harus mengembangkan kemampuan diri kita jangan berhenti sampai disitu saja, kita harus mengasah kemampuan kita seperti kita harus lebih sering membaca buku jangan malas untuk membaca, mempelajari suatu hal yang baru, mereview kembali apa yang sudah kamu pelajari dan meng update hal hal yang baru.






Jumat, 09 Juni 2017

Stress Dan Motivasi Belajar



LITERATUR REVIEW :
STRES DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA
PSIKOLOGI UNIVERSITAS MULAWARMAN YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Literatur Review




Oleh :
FAYICA SUFFI
C1AA16035






PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES SUKABUMI
SUKABUMI
2017



1.      TOPIK
STRES DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MULAWARMAN YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI
2.      KATA KUNCI
Stress dan Motivasi belajar
3.      SUMBER YANG DIGUNAKAN
eJournal Psikologi, 2013, 1 (3): 254-267
4.      ALASAN PEMILIHAN SUMBER
a.       Sumbernya jelas.
b.      Isi jurnal relevan dengan topik.
c.       Merupakan sumber primer.
d.      Sumber yang dipakai jelas kredibilitasnya.
e.       Sesuai dengan yang dibutuhkan untuk penulisan literature review.









5. SUMMARY JURNAL
 
No
Topik
Peneliti
Tahun
Metode
Populasi & Sampel
Hasil
Kesimpulan
1.
STRES DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MULAWARMAN YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI
Amalia Erit Rina Fadillah
2013
Penelitian kualitatif
Pengambilan
sampel berdasarkan pengambilan sampel bola salju (snowball sampling)
pengambilan sample dilakukan secara berantai dengan meminta informasi pada
orang yang telah di wawancarai sebelumnya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada seluruh subjek
penelitian, memang membuktikan bahwa keseluruhan subjek mengalami stres.
Hal ini dibuktikan dengan gejala-gejala yang tampak seperti rasa percaya diri
yang rendah, konsentrasi yang menurun, merasakan kejenuhan, kurangnya rasa
bersemangat dan emosi yang tidak terkendali.
Stres pada mahasiswa Psikologi yang sedang menyusun skripsi
termasuk pada kategori stres tingkat tinggi. Hal ini disebabkan berbagai
hambatan seperti sulitnya bertemu dosen pembimbing, sulitnya mencari
literatur referensi buku, lingkungan yang kurang kondusif dan adanya
rasa lelah saat menyusun skripsi dikarenakan terlalu lama menyusun
skripsi.

2.
Korelasi Antara Motivasi Belajar, Stres Hidup, Kepuasan Belajar, dan Self-Efficacy untuk Ph.D. Siswa
Mei-hua Chen, Professor, National Changhua University of Education, Taiwan
Jui-Lin Liao, Lecturer, Hungkuang University, Taiwan & National Changhua University of
Education Ph.D. Student, Taiwan
2013
Questioners
Peserta untuk studi ini melibatkan 105 Ph.D. Siswa
Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi belajar berkolerasi kuat dan negative dengan stress interpersonal dan stress pengembangan diri, dan motivasi untuk pengembangan karir berkolerasi positif dengan kepuasan belajar.
Penelitian ini menunjukan bahwa motivasi yang lebih tinggi berdasarkan minat belajar menghasilkan self-efficacy yang lebih umum. Motivasi yang lebih tinggi berdasarkan minat belajar menyebabkan rendahnya tekanan interpersonal dan stress pengembangan diri
3.
STRES DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA REGULER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM YANG SEDANG MENYUSUN
KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
Farida Raudah, Lia Yulia Budiarti , Dhian Ririn Lestari
2015
Crosssectional
Jumlah responden yang digunakan di dalam penelitian ini adalah 80 orang.
Tekhnik sampling yang digunakan proportional stratified random sampling.
Hasil uji korelasi
menunjukkan nilai p value 0,000 bahwa terdapat hubungan yang kuat dan bermakna antara stres
dengan motivasi belajar mahasiswa reguler Fakultas Kedokteran Unlam yang sedang menyusun KTI.
Sebagian besar mahasiswa reguler
Fakultas Kedokteran Unlam yang
sedang menyusun KTI mengalami stres
ringan dan sedang. Sebanyak 37 orang
(46,3%) mengalami stres ringan dan
sebanyak 37 orang (46,3%) mengalami
stres sedang.
Motivasi belajar mahasiswa reguler
Fakultas Kedokteran Unlam yang
sedang menyusun KTI tergolong cukup
dengan frekuensi sebanyak 60 orang
(75%).





6.      LITERATUR REVIEW


A.             Motivasi Belajar
Menurut B. Uno (2011) motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada diri seseorang yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikatior atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Motivasi belajar tidak hanya timbul dari internal diri seseorang tetapi juga harus dari eksternalnya sehingga dapat membangkitkan motivasi internal dari dalam diri seseorang.
Adapun menurut Hanafiah (2010) mendefinisikan motivasi belajar merupakan kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangunan kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Menurut Djamarah (2008) menyebutkan ada beberapa prinsip motivasi belajar, antara lain sebagai berikut motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar, motivasi instrinsik, motivasi berupa pujian, motivasi berhubungan, motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar, motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.
Jadi dapat disimpulkan  motivasi belajar sebagai penggerak atau mendorong dan menimbulkan suatu semangat atau kegairahan seseorang  untuk belajar.
B.                 Stress
Stres merupakan kondisi ketika individu berada dalam situasi yang penuh tekanan atau ketika individu merasa tidak sanggup mengatasi tuntutan yang dihadapinya (Marks, Murra, Evans, 2002). Menurut Atkinson (2000), reaksi stres dapat muncul dalam bentuk perubahan psikologis dan fisik. Selama ini, reaksi stres yang sangat mencolok dari seorang mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi adalah hilangnya motivasi dan konsentrasi yang berdampak pada penundaan penyelesaiaan skripsi. Kondisi demikian akan membuat para mahasiswa mengalami perasaan tekanan baik secara fisik maupun psikis.
Stres menurut Sarafino (1994) merupakan kondisi yang disebabkan ketika perbedaan seseorang atau lingkungan yang berhubungan dengan individu, yaitu antara situasi yang diinginkan dengan keadaan biologis, psikologis atau sistem sosial individu tersebut.
Menurut Lazarus (1984) stres adalah keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh atau kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai potensial membahayakan,tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya.
Jadi dapat disimpulkan stress dimana seseorang berada dalam situasi yang tertekan atau ketika seseorang merasa tidak sanggup mengatasi tuntutan yang dihadapinya sehingga dapat menjatuhkan mental dan turunnya optimisme seseorang.



DAFTAR PUSTAKA


Chen Mei-hua, e. (2013). Correlation among Learning Motivation, Life Stress, Learning Satisfaction, and Self-Efficacy for Ph.D. Students. The Journal of International Management Studies, Volume 8 Number 1.
Raudah Farida, L. Y. (2015). Stres Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Reguler Fakultas Kedokteran UNLAM Yang Sedang Menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI). DK Vol. 3, No. 1, Maret, 2015.
Rina, F. A. (2013). Stres Dan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Mulawarman Yang Sedang Menyusun Skripsi. eJournal Psikologi, 1 (3) : 254.