7 HABITS OF
HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE BY STEPHEN R COVEY
Resume Ini Diajukan Untuk Memunuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Moral dan Karakter
Disusun Oleh
FAYICA SUFFI
C1AA16035
PRODI S1
KEPERAWTAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SUKABUMI
2017/2018
Stephen R Covey adalah
penulis buku “Seven Habits of Highly Effective People”. Ia lahir 24 Oktober
1923 di Salt Lake City, Utah, AS. Setelah terbit buku suksesnya, kemudian
mendirikan Covey Leadership Center di tempat kelahirannya. Ia adalah guru
manajemen pribadi yang paling berpengaruh abad
Millenium
ini. Buku ini mampu menjadi cetak biru bagi siapapun yang berminat untuk
mengembangkan dirinya. Tujuh kebiasaan efektif kelihatan mudah dimengerti,
tetapi tidak mudah dilaksanakan, namun inspirasi dan aspirasi dalam bukunya
mampu menuntun orang dalam mencari kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat.
Stephen R Covey adalah penulis buku “Seven Habits of Highly Effective
People”. Ia lahir 24 Oktober 1923 di Salt Lake City, Utah, AS. Setelah terbit
buku suksesnya, kemudian mendirikan Covey Leadership Center di tempat
kelahirannya. Ia adalah guru manajemen pribadi yang paling berpengaruh abad
Millenium ini. Buku ini mampu menjadi cetak biru bagi siapapun yang berminat
untuk mengembangkan dirinya. Tujuh kebiasaan efektif kelihatan mudah
dimengerti, tetapi tidak mudah dilaksanakan, namun inspirasi dan aspirasi dalam
bukunya mampu menuntun orang dalam mencari kehidupan yang lebih baik dan
bermanfaat.
Dalam
7 Habits, ia mempromosikan inspirasinya yang disebut “etika karakter” yang
berdasarkan prinsip dan tata cara memimpin serta mengabaikan prinsip “etika
kepribadian” yang memberikan sinyal kepalsuan dan ambiguitas. Karakter adalah
gabungan dari kebiasaan-kebiasaan kita. Kebiasaan sulit berubah, tetapi bisa
dirubah dengan komitmen yang sungguh-sungguh. Kebiasaan (habits) yang
baik adalah persinggungan antara pengetahuan (knowlegde), keahlian (skill)
dan keinginan(desire).
Hal yang paling aku sukai dari karya Stephen Covey
adalah paduan antara nilai-nilai universal, prinsip yang jelas, kecerdasan
dalam penyajian, dan kepraktisannya untuk diterapkan dalam beragam konteks.
I love his books. Pertama kali mengenal karya
Stephen Covey seingatkku saat aku duduk di sekolah menengah atas (SMA) saat itu
aku melihat paman aku sedang membaca buku “Seven Habits of Highly Effective
People” lalu aku meminjamnya tetapi aku tidak membaca sampai selesai hanya
poin-poin penting saja yang aku baca dan sejak itu hingga kini, aku masih
terkesan pada buku itu dan berusaha untuk membaca ulang kembali buku itu.
1. Habit 1 : Proaktif
Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar
mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku
kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan
membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang
pada suasana hati atau keadaan. Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan
dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk
tidak menyalahkan orang lain.
Contohnya:
Kita sebagai manusia harus selalu bertanggung jawab terhadap apa yang kita
lakukan jangan menjadi orang yang tidak mau mengakui kesalahannya karena itu
akan membuat kamu menyesal dikemuadian hari.
2.
Habit 2 : Merujuk pada Tujuan Akhir
Mengingat Tujuan Akhir kita, adalah cara
bagaimana mendapatkan gambaran yang jelas mau ke mana dalam hidup ini. Artinya
memutuskan apa saja nilai-nilaimu dan menetapkan sasaran akhir. Sean Covey
mengatakan bahwa ada dua alasan, yaitu karena kita ada dalam persimpangan,
sehingga jalan yang akan kita pilih akan mempengaruhi kita selamanya. Alasan
kedua adalah bahwa jika kita tidak menentukan masa depan kita sendiri, maka
orang lain yang akan memutuskannya. Jadi pilih mana antara masa depan pilihanmu
sendiri atau masa depan pilihan orang lain?
Contohnya: Kita harus mempunyai tujuan akhir kita,
kita hidup di dunia ini pasti mempunyai tujuan. Suatu hari kita pasti berfikir
kita hidup di dunia ini untuk apa sih ? Kita harus memiliki cita cita atau
mimpi mau apa seperti apa kita nanti untuk menentukan masa depan kita sendiri
misalnnya, saya ingin menjadi perawat untuk membantu orang lain yang sedang
sakit dan untuk membahagiakan kedua orang tua kita.
3.
Habit 3 :
Dahulukan yang Utama
Dahulukan yang Utama adalah soal belajar
menentukan prioritas dan mengatur waktumu sehingga yang penting didahulukan,
bukan ditunda. Tapi kebiasaan ini lebih dari sekedar mengatur waktu, melainkan
juga soal belajar mengatasi ketakutan dan bertahan di saat yang sulit.
Kita punya sederet sasaran serta niat baik, tetapi
untuk melaksanakan dan mendahulukannya sangat sulit. Karena itu kebiasaan 3 memerlukan daya kemauan(kekuatan
untuk mengatakan ya kepada hal-hal yang paling penting bagimu) dan daya menolak
(kekuatan untuk mengatakan tidak kepada hal-hal yang kurang penting dan
terhadap tekanan sesama).
Contohnya: Saat kita punya suatu tugas (pekerjaan
rumah) yang diberikan oleh dosen / guru segeralah dikerjakan jangan selalu
mengatakan ”nanti saja lah..” itu adalah kebiasaan jelek semua orang. Dahulukan
lah hal yang paling penting, disaat kita mempunyai tugas (pekerjaan rumah) segeralah dikerjakan setelah hal utama kita
sudah dikerjakan barulah kamu
mengerjakan hal yang lainnya.
4.
Habit 4 : Berpikir Menang/Menang
Berpikir Menang-Menang adalah sikap terhadap
kehidupan suatu cara berpikir yang mengatakan bahwa saya bisa menang, kamu pun
bisa menang. Bukan saya atau kami, tapi sama-sama. Dasar pemikirannya adalah
keyakinan bahwa kita semua sama, tidak ada yang lebih rendah dan unggul dari
yang lain.
Contohnya : Misalnya ketika temen kamu diterima di
universitas yang kamu inginkan tetapi kamu sendiri tidak diterima di
universitas tersebut. Walaupun kamu sedih tidak diterima di universitas
tersebut tetapi kamu tetap ikut mersakan kebahagian temen kamu yang berhasil
masuk universitas tersebut.
5.
Habit 5 : Berusahalah
Untuk Memahami Terlebih Dahulu, Baru Dipahami
Setiap manusia memiliki suatu keinginan
terpendam di lubuk hatinya yang terdalam agar bisa dimengerti oleh setiap
orang. Rasa ingin dimengerti ini menyangkut seluruh tindakan dan pemikiran yang
dimilikinya. Setiap orang memiliki persepsi masing-masing terhadap dunia,
sehingga setiap orang akan memiliki perbedaan pemikiran yang kadang tidak bisa
dimengerti oleh orang lain.
Contoh : Ketika temen kamu sedang mengutarakan
pendapatnya berusalah kamu untuk mendengarkan pendapatnya terlebih dahulu jika
kamu sudah terlatih dengan kebiasaan tersebut maka kamu akan merasa semua orang
akan dengan senang hati mendengarkan pendapat kamu dan menerimanya.
6.
Habit 6 : Prinsip
Kerjasama Kreatif
Latihan dari kebiasaan-kebiasaan yang
lain telah mempersiapkan kita untuk bersinergi. Sinergi bermakna keseluruhan
adalah lebih besar dari pada jumlah setiap bagiannya. Suatu hubungan yang mana bagian-bagian
yang memiliki setiap bagian lainnya adalah suatu bagian yang ada
di dalamnya dan merupakan dirinya sendiri - bagian yang besar
wewenangnya, menyatu dan menggairahkan.
Intisari dari sinergi adalah perbedaan nilai-nilai -
dengan menghormatinya, membangun kekuatan, dan mengkompensasikan kelemahan. Jalan untuk menacapai
sinergi melalui proses kreatif, yang bisa menakutkan, karena kamu tidak
pernah tahu kemana proses kreatif akan membawamu.
7.
Habit 7 :
Mengasah Gergaji
Mengasah
gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus dalam keempat bidang kehidupan
dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan rohaniah. Kebiasaan inilah yang meningkatkan
kapasitas kita utnuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya. Bagi sebuah
organisasi, Kebiasaan 7 menggalakkan visi, pembaharuan, perbaikan
terus-menerus, kewaspadaan terhadap kelelahan atau kemerosotan moral, dan
memposisikan organisasinya di jalan pertumbuhan yang baru. Bagi sebuah
keluarga, Kebiasaan 7 meningkatkan keefektifan lewat kegiatan-kegiatan pribadi
maupun keluarga secara berkala, seperti membentuk tradisi-tradisi yang
merangsang semangat pembaharuan keluarga.
Contohnya
: Kita harus mengembangkan kemampuan diri kita jangan berhenti sampai disitu
saja, kita harus mengasah kemampuan kita seperti kita harus lebih sering
membaca buku jangan malas untuk membaca, mempelajari suatu hal yang baru,
mereview kembali apa yang sudah kamu pelajari dan meng update hal hal yang
baru.